KATA ALUMNI CHANNEL

Sunday, July 12, 2015

PAPER MICROTEKNIK





Penanganan Alat dan Bahan di Laboratorium Mikroteknik

1.1  Latar Belakang
Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik dalam membuat sediaan histologi untuk pengamatan berulang yang bersifat permanen sehingga menghasilkan produk berupa slide atau sediaan.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam artikel ini adalah:
1.      Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam mikroteknik?
2.      Apa fungsi alat serta bahan yang digunakan dalam mikroteknik?
3.      Bagaimana cara penanganan alat dan bahan yang digunakan dalam miroteknik?

1.3  Tujuan
Tujuan pembuatan paper ini ditujukan untuk :
1.      Mengetahui alat serta bahan yang digunakan dalam mikroteknik
2.      Mengetahui fungsi alat serta bahan yang digunakan dalam mikroteknik
3.      Mengetahui cara penanganan alat dan bahan yang digunakan dalam mikroteknik

1.4  Manfaat
Manfaat pembuatan paper ini adalah untuk :
1.      Dapat mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam mikroteknik
2.      Dapat mengetahui dan memahami fungsi alat serta bahan yang digunakan dalam mikroteknik
3.      Dapat mengetahui dan memahami cara penanganan alat dan bahan yang digunakan dalam mikroteknik

2.1 Alat dan Bahan beserta fungsinya dalam mikroteknik

Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam mikroteknik :
1.      Mikroskop

Mikroskop (Inggris: micro = kecil, scope = cakupan) alat bantu yang digunakan untuk dapat mengamati benda atau objek yang sangat kecil ppdan tipis (transparan) serta gerakan yang sangat halus yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop adalah alat yang sangat penting dan sangat berperan dalam mendorong perkembangan dan penemuan baru dalam bidang ilmu histologi, sitologi dan bakteriologi, dan cabang ilmu lainnya (Tim Dosen Mikroteknik, 2014).
2.      Slide dan kaca penutup
Slide merupakan sekeping kaca yang hampir selalu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 x 1 inchi, walau kadang kadang ditemukan juga ukuran 3 x 1,5 atau bahkan ukuran 3 x 2  inchi. Penggunaan slide yang terlalu tipis tidaklah dianjurkan, bkan hanya karena sifatnya yang mudah pecah, tetapi karena juga kaca tipis tidak begitu cocok dengan kondensor kebanyakan mikroskop modern.
Kaca penutup adalah kaca datar yang sangat tipis berbentuk persegi, lingkaran atau persegi panjangdengan ukuran yang lebih kecil dari slide. Kaca penutup terdiri dari 4 jeis ketebalan, yaitu kaca penutup nomor 0, 1, 2 dan nomor 3, masing masing nomor ketebalan ditujukan untuk fungsi khusus. Kaca penutup nomor 0, dengan ketebalan 0,09 mm, sangatlah mudah pecah dan sangat sulit ditangani selama proosesing (Tim Dosen Mikroteknik, 2014).
3.      Mikrotom
Mikrotom adalah suatu instrumen berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan dengan sangat hati hati. Mikrotom ini juga digunakan atau mempunyai fungsi untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan keatas permukaan slide (glass object). Ketebalan sayatan yang dapat dibuat oleh alat ini bervariasi antara satu sampai 200 mikrometer.
Secara umum, suatu mikrotom memiliki bagian bagian yang terpenting sebagai berikut: a. Skala pengatur ketebalan, b. Pisau mikrotom (razor), c. Pegangan blok jaringan (block holder), dan d. Pengatur jarak block holder dengan pisau mikrotom.
Secara garis besar mikrotom dibagi atas dua golongan. Golongan pertama adalah mikrotom dimana pada saat menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam pada tempatnya sementara pisaunya bergerak melewati blok parafin tersebut. Sebaliknya, golongan kedua adalah mikrotom dimana blok jaringan yang akan disayat yang bergerak melewati pisau mikrotom yang tetap diam pada tempatnya. Golongan pertama disebut mikrotom Schantz, sangat jarang digunakan dalam pembuatan sayatan serial karena tidak dapat menghasilkan pita sayatan. Sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain. Golongan kedua jenis mikrotom yang banyak digunakan, disebut jugak mikrotom Spencer dapat menghasilkan pita sayatan yang sangat panjang sehingga sangat cocok untuk pembuhatan preparat sayatan srial(Tim Dosen Mikrotek, 2014).


2.2 Cara penanganan alat dalam mikroteknik
1. Mikroskop
Ketika mikroskop tidak dipergunakan, selalu tutup dengan pelindung plastik, atau simpan kembali ke kotaknya. Jika debu melekat pada lensa, tiuplah dengan gelombang karet, atau dibersihkan dengan kertas lensa. Lensa optik dibuat dari kaca kurang keras, mudah tergores.

Jangan pegang permukaan lensa mikroskop. Tapak jari sukar dibersihkan dari lensa. Kalau karena tidak sengaja tersentuh, bersihkan hati hati dengan kertas lensa yang bersih. Tiap permukaan lensa selalu diberi lapisan untuk mengurangi refleksi. Lapisan ini tidak sekeras kaca.

Menjaga kelembapan dari mikroskop. Kelembapan adalah musuh terbesar dari lensa optik. Sekali kena jamur, tidak dapat diperbaiki menjadi berkualitas seperti semula. Maka simpanlah mikroskop ditempat yang kering.

Jangan membongkar mikroskop. Konstruksi mikroskop yang dilakukan dipabrik sangat teliti oleh para ahli. Kalau mikroskop pernah dibongkar sendiri, kerja mekanis maupun presisi bagian optiknya dapat menjadi tidak sempurna. Pembongkaran dan perbaikan mikroskop hanya dapat dijamin kalau dilakukan dipabrik atau oleh barang yang ahli.

2. Mikrotom

Karena mikrotom adalah suatu alat mekanis yang memilikin presisi tinggi, maka penggunaannya seharusnya dilakukan secara hati hati dan hanya oleh seorang yang sudah memiliki pengalaman dan sudah familiar dengan alat tersebut. Kerusakan kecil saja akan menimbulkan masalah yang cukup serius yang bermuara pada hasil sayatan yang tidak sempurna. Maka sebaiknya, seorang mahasiswa yang belum berpengalaman tidak diperbolehkan mengoprasikan alat tersebut kecuali padanya telah diterangkan dan didemonstrasikan bagaimana mekanisme kerja alat tersebut secara jelas.

Mirotom harus sealu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan. Kedua kondisi ini sering mengakibatkan dihasilkannya sayatan yang tidak bagus. Mintalah saran dari orang yang berpengalaman tentang bagimana yang perlu diminyakidalam mikrotom dan jenis minyak apa saja yang bisa digunakan.

No comments:

Post a Comment

Biologi

MEKANISME MENGANTUK

Mekanisme Mengantuk 1.1 Penyebab Mengantuk Proses tidur adalah sebuah proses fisiologis yang bersiklus bergantia...